Program Alumni Mengajar Dalam Rangka HUT SMP Negeri 1 Talang Ke-40
Sabtu, 4 Nopember 2023. SMP Negeri 1 Talang merayakan HUT ke-40 yang akan dilaksanakan selama 3 hari, dari Sabtu sampai Selasa. Rangkaian kegiatan hari Sabtu, 4 Nopember 2023 adalah Program Alumni Mengajar. Tanggal 4-6 Nopember 2023 adalah Lomba dan Kompetisi Siswa yaitu Lomba Bola voli Putra, Holahop, Goyang bola, dan Kebersihan Kelas. Puncak acara di hari Selasa, 7 Nopember 2023 yaitu Jalan Sehat dihadiri Bupati Tegal Dra. Umi Azizah dan pengundian doorprize dari para alumni, Bpk/Ibu Guru dan Karyawan, Komite, dan Mitra Sekolah, dilanjutkan acara Tasyakuran temu alumni, guru, komite, dan stakeholder sekolah
Pada kegiatan ini yang berkesempatan untuk berbagi pengalaman dari para alumni adalah H.M. Romly Fazza, Ketua Wirausaha Pemuda Kab. Tegal dan Sertu Ilham Rizqi, S.TR.T, Mabes TNI AD. “Kalian harus kuat dalam pendidikan dan mental, karena pendidikan sangat penting dalam kehidupan sebagai tangga untuk bisa mencapai apa yang kalian inginkan, dan tidak kalah penting adalah mental. Mental kalian harus kuat, harus tahan uji karena kesuksesan itu dicapai melewati banyak ujian dan cobaan”, demikian terang H.M. Romly. Sesi berikutnya diisi Sertu Ilham Rizqi, S.TR.T. Beliau menyampaikan kiat sukses masuk Angkatan Darat seperti kerja keras, tekun, disiplin, konsisten, percaya diri, sabar, berdo’a, dan berbakti pada orang tua serta guru. “Kesuksesan bukan hanya dilihat dari seberapa banyak uang yang kita hasilkan, melainkan seberapa besar keberadaan kita dapat memberi manfaat bagi orang-orang disekitarnya”, ungkapnya.
Kepala SMP Negeri 1 Talang Ahmad Ropi’i, S. Pd., M. pd menyampaikan bahwa, “Program Alumni Mengajar merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT ke-40 SMP Negeri 1 Talang. Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan multi fungsi yang bertujuan untuk berbagi inspirasi dan motivasi sukses dari para alumni, menanamkan rasa percaya diri dan kemandirian pada seluruh siswa SMP Negeri 1 Talang”.
SMP Negeri 1 Talang Raih Juara di Ajang FTBI
Talang, (12/10/2023) SMP Negeri 1 Talang meraih juara 3 dalam ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Kabupaten Tegal tahun 2023, pada jenis lomba mendongeng putra yang diraih oleh Gilang Pamungkas. SMP Negeri 1 Talang mengirimkan 2 peserta Mutiara Raharjo sebagai peserta lomba Cerkak putri pada ajang tersebut. Lomba dilaksanakan Kamis, 12 Oktober 2023 di SMP 3 Slawi, diikuti oleh siswa SMP/Mts negeri dan swasta se-Kabupaten Tegal.
Kepala SMP Negeri 1 Talang Ahmad Ropi’i, S.Pd.M.Pd memberikan apresiasi atas capaian siswa didiknya, meski belum meraih juara 1, tapi ini prestasi yang membanggakan, Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada peserta dan guru pembimbing, orang tua siswa dan pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Sri Asih Handayani, S.Pd dan Rydha Sobikhatul Fajriyah, S.S.T. Ars. dan tim yang sudah membimbing dengan telaten, sabar sampai raih juara. “Kegiatan ini rutin diselenggarakan sehingga untuk ajang berikutnya harus dipersiapkan lebih baik lagi dan saya berharap ajang FTBI tahun berikutnya SMP 1 Talang dapat mengikuti semua jenis yang dilombakan” Ujarnya.
Mahmudin, S.Ag Kasi Kependidikan SMP Dikbud Kabupaten Tegal menyampaikan bahwa FTBI merupakan tindak lanjut dari Bahasa Jawa Tengah yang ingin menggerakan dan membangkitkan Bahasa-bahasa daerah yang ada di Jawa Tengah, dialek Bahasa Tegal sebagai kearifan lokal, peserta dapat membangkitkan dan mengekspresikan apa yang ada di wilayah masing-masing, seperti Cacaban, Guci, Gunung Tanjung dan kearifan lokal yang lain. Tegal lingkup kecilnya Jawa Tengah yang akan dibaca didengar dan dilihat oleh daerah- daerah lain sebagai bentuk kekayaan budaya. “Tegal memiliki kekayaan dan kekhususan yang berbeda dengan daerah lain, karakteristik ini dapat dikenalkan peserta dalam bentuk mendongeng, Cerkak, berpidato, membaca dan menulis aksara jawa. Bagi pemenang lomba akan diselaraskan ke FTBI tingkat Jawa Tengah pada bulan November mendatang” ungkapnya
Penulis: Mutiara Raharjo (9H)
Channel Youtube SMPN 1 Talang
Channel Youtube SMP NEGERI 1 TALANG Kabupaten Tegal merupakan wadah apresiasi & kegiatan yang ada di SMP Negeri 1 Talang.
Bisa diakses di https://youtube.com/@gemilangSMPN1TALANG?si=x2Rg9IaaTfq6sudN dan https://www.youtube.com/@senibudayasmpnegeri1talang29/about
Ada banyak hasil karya dari Anak-anak SMP Negeri 1 Talang yang bisa disaksikan.
Dasar Dasar Pendidikan yang Menuntun
KHD menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak, KHD mengibaratkan peran pendidik seperti seorang petani atau tukang kebun. Anak-anak itu seperti biji tumbuhan yang disemai dan ditanam oleh pak tani atau pak tukang kebun di lahan yang telah disediakan. Anak-anak itu bagaikan bulir-bulir jagung yang ditanam. Bila biji jagung ditempatkan di tanah yang subur dengan mendapatkan sinar matahari dan pengairan yang baik maka meskipun biji jagung adalah bibit jagung yang kurang baik (kurang berkualitas) dapat tumbuh dengan baik karena perhatian dan perawatan dari pak tani. Demikian sebaliknya, meskipun biji jagung itu disemai adalah bibit berkualitas baik namun tumbuh di lahan yang gersang dan tidak mendapatkan pengairan dan cahaya matahari serta ‘tangan dingin’ pak tani, maka biji jagung itu mungkin tumbuh namun tidak akan optimal.
Dalam proses “menuntun”, anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Anak juga secara sadar memahami bahwa kemerdekaan dirinya juga mempengaruhi kemerdekaan anak lain. Oleh sebab itu, tuntutan seorang guru mampu mengelola dirinya untuk hidup bersama dengan orang lain (menjadi manusia dan anggota masyarakat)
KHD juga mengingatkan para pendidik untuk tetap terbuka namun tetap waspada terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, “waspadalah, carilah barang-barang yang bermanfaat untuk kita, yang dapat menambah kekayaan kita dalam hal kultur lahir atau batin. Jangan hanya meniru. Hendaknya barang baru tersebut dilaraskan lebih dahulu”. KHD menggunakan ‘barang-barang’ sebagai simbol dari tersedianya hal-hal yang dapat kita tiru, namun selalu menjadi pertimbangan bahwa Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
Kekuatan sosio-kultural menjadi proses ‘menebalkan’ kekuatan kodrat anak yang masih samar-samar. Pendidikan bertujuan untuk menuntun (memfasilitasi/membantu) anak untuk menebalkan garis samar-samar agar dapat memperbaiki laku-nya untnuk menjadi manusia seutuhnya. Jadi anak bukan kertas kosong yang bisa digambar sesuai keinginan orang dewasa.
Intisari Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan
Ki Hadjar Dewantara (KHD) membedakan kata Pendidikan dan Pengajaran dalam memahami arti dan tujuan Pendidikan. Menurut KHD, pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Jadi menurut KHD (2009), “pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”
Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan.
Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan (rakyat). Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Pendidikan menciptakan ruang bagi murid untuk bertumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi mandiri (merdeka lahir). Kekuatan diri (kodrat) yang dimiliki, menuntun murid menjadi cakap mengatur hidupnya dengan tanpa terperintah oleh orang lain.
Halaman 1 dari 2